Pengelolaan Tidak Maksimal dan Efisien
Warga Minta Wisata Air Pancur Taman Kota Kijang Dapat Dikelola dengan Baik

Wisata Air Pancur Taman Kota Kijang, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
TRANSKEPRI, BINTAN - Wisata air pancur Taman Kota Kijang merupakan salah satu ikon idola warga Kecamatan Bintan Timur untuk tempat bersantai, dan menikmati suguhan bentangan kolam yang bersebelahan langsung dengan masjid besar Nurul Iman yang berkoordinat di Kelurahan Kijang Kota ini.
Wisata ini kerap kali dikunjungi warga setempat dari wisatawan luar daerah maupun lokal.
Sangat disayangkan sekali, pengelolaan dan perawatan wisata air pancur tersebut dinilai kurang maksimal dan efisien.
Salah satu warga Kecamatan Bintan Timur Muhammad Arif Siregar mengemukakan bahwa, untuk pengelolaan air pancur tersebut perlu tenaga kerja yang paham untuk mengelola, sehingga menciptakan daya tarik kepada masyarakat.

Kijang Dini Sore.
"Pengelolaan yang dilakukan selama ini asal-asalan dan hanya menghabiskan anggaran daerah saja," ucap pria yang terlihat sering mengendarai motor RX King ini. Senin, (08/11).
Menurutnya, jika dikelola dengan baik akan menjadi obyek wisata tambahan untuk bagi wisatawan yang berkunjung ke Bintan khususnya.
Hal senada juga disampaikan langsung oleh Wawan, dirinya mengatakan wisata air pancur Taman Kota kijang memiliki daya tarik sendiri jika dikelola dengan baik.
"Ini tak pernah hidup lagi, cuma pajangan aja, sayang anggaran untuk pembuatan, kurang daya tarik," ujar Wawan saat ditanyakan langsung oleh media ini.
Apalagi saat ini diketahui angka kasus COVID 19 mengalami penurunan di Kabuapten Bintan diharapkan sektor wisata dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Bisa diketahui, Pembangunan Sarana RTH Kolam Kijang (Air Mancur, Me dan Rumah Kontrol) ini menyerap anggaran sebesar Rp. 11.913.062.736.46.-, yang tertera pelaksanaan nya dari PT Andhika Multi Karya Abadi serta Konsulatan Pengawas dari CV Acksono Reka Cipta Konsultan.
Source : CR005